Mereka putra putri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri
Lewat engkau mereka lahir
Namun tidak dari engkau
Mereka ada padamu tetapi bukan hakmu
Berikan mereka kasih sayangmu
tetapi jangan sodorkan mereka pikiranmu
sebab mereka ada alam pikiran tersendiri
Patut kau berikan rumah untuk raganya
Tetapi tidak untuk jiwanya
Sebab jiwa mereka adalah penghuni masa depan yang tiada dapat kau kunjungi
Sekalipun dalam impian
Kau boleh berusaha menyerupai mereka
Namun jangan membuat mereka menyerupaimu
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur
Pun tidak tenggelam di masa lampau
Kaulah busur, dan anak2mu lah anak panah yang meluncur
Sang Pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian
Dia menentangmu dengan kekuasaannya
Hingga anak panah itu melesat,
Jauh serta cepat
Meliuklah dengan sukacita dalam rentangan tangan Sang Pemanah
Sebab dia Mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihinya busur yang mantap
KAHLIL GIBRAN
RILUTASA
lii, baruuu aja gue baca ini disebuah novel hahaha berasa dejavu jadinya..
BalasHapus**blogwalking* :3
iya cung..
BalasHapusaku udah baca ini dari SMA, kemaren nemu lagi catetannya..
makanya aku salin ulang.. hihi