sebagai apa kita tercipta? dari matamata Tuhan keluhan kita renyuh
oleh Luruh yang kita toreh dalam diam penuh seluruh
dari mana kita tercipta? sebagai matamata hujan kecurigaan kita miris
oleh gerimis yang kita ludah dalam sinis penuh ironis
Untuk apa kita tercipta? karena matamata bilangan kemelaratan hilang jengah
oleh pendar yang kita celah dalam binar penuh pudar
kenapa kita tercipta? Untuk matamata jalang kemunafikan mengintai tajam
oleh lirih yang kita pilih dalam elegi penuh perih
Pagi, aku akan kembali
RILUTASA