Selasa, 25 Agustus 2009

kenyataan lain


SAYA ANSOS.

Memang begitulah kenyataannya,
dan saya merasa nyaman di dalamnya. Sebenarnya saya punya banyak kawan. Tapi saya lebih suka bicara pada kesunyian. Saya lebih suka merangkai teman2 maya tak berwujud dalam sastra yang compang camping. Hal2 gamang yang saya rindukan. Justru memuaskan dahaga saya atas arti kepedulian.
Dikatakan ansos tidak juga. Saya banyak tersenyum pada mereka. Saya banyak mencari tahu tentang mereka. Saya juga terus berusaha menjadi pendengar yang baik, atau sekedar membagi cerita yang saya lewati dengan siapapun yang berlabel sahabat di mata saya. Tapi lagi2 pesona kesunyian menutupi rasa ingin tahu saya. Saya lebih nyaman hidup dengannya. Menjadi angin dalam ritual2 pembicaraan.
Saya merasa terlalu kecil untuk dunia yang terlalu angkuh. Tidak ada gunanya pendekatan dalam satu grup secara dini. Kalau akhirnya kita akan kecewa pada kenyataan2 pribadi seseorang. Saya lebih suka jika berteman melalui pendekatan personal. Jadi tidak ada yang tidak sengaja tertipu atau merasa dirugikan.

Saya ingin menjadi teman buat siapapun. Menjadi sahabat untuk apapun.
Tapi tolong jangan pisahkan saya dengan sahabat lama saya. Kesunyian.

ketika seseorang menyadarkan saya betapa ansosnya saya, dan setelah itu saya tiba2 tidak dapat menebak apa yang sedang dia pikirkan.

2 komentar:

  1. kmu terlalu manja jadinya kmu nyebelin.kmu suka ga sadar kemanjaan kamu itu ngebuat orang males sm kmu ditambah kmu yg suka ngadu kalo apa2

    BalasHapus