Jumat, 11 Februari 2011

Saga

I did.

Ingat ga, malem itu perasaan aku ga enak, aku ngerasa kamu berbeda dari biasanya. Aku udah cukup lama tau kamu, and someone called u, aku ga bisa ga menguntit kamu, perasaan aku bener2 gede, aku takut satu detik aja aku teledor, itu artinya aku kehilangan kamu. Aku mendengar kamu tertawa, kamu tidak seperti baisanya, kamu kayak orang lagi jatuh cinta, nerima telp sambil nyabutin ilalang di sekitar kamu, lalu tersenyum bersemu. Aku dari belakang, melototin kamu, dengan beban mengantung penuh air mata, agar tidak tumpah.tapi kamu jengah, kamu gerah. aku terlalu mengganggu suasana hati kamu saat itu. Aku, dengan sisa keberanianku, meminta panjelasan, siapa dia, kamu diam, berlalu.

Lalu ingat suatu pagi, aku menatapmu lemah, aku bilang aku nyerah sama kita. berharap kamu ngerti maksud aku yang sebenarnya. aku ingin kamu bilang tidak, aku ingin kamu minta aku buat bertahan. tapi dengan angkuhnya. kamu iyakan semua itu.

Jadi jangan salahkan aku, kalau malam ini keangkuhan itu bertandang padaku. aku tidak biasa lagi memandang wajah cemasmu. aku bukan lagi orang yang kau kenal dulu, yang bisa berubah mendadak menjadi monster saat apa yang aku mau tak dapat kau penuhi. Percayalah, aku sudah dewasa, dan kamu sudah jauh di belakang aku, jauh tertinggal. kamu sudah tidak ada lagi dalam lingkaran titik aman dalam hidupku. aku sudah benar2 lupa cara-cara hidupku yang dulu, saat bersama kamu. Karena itu tolong jangan salahkan aku. jika malam ini aku memandang mu penuh rasa iba, ingin aku menyeka beban dan air matamu. tapi sejujurnya, sudah tidak ada lagi cinta di dalamnya. bukan suatu penipuan kalau ku bilang kamu tidak tahu aku. aku bukan aku lagi. bukan aku yang sayang kamu dulu.




*cerpen, di temukan mengusang di draft*

9 February 2010

RILUTASA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar