Selasa, 01 Oktober 2013

Elegi.


Apa yang tiba2 menyesakkan?
Membuat syair yang telah lama tersesat kembali pulang?
Apa yang tiba2 mendebarkan?
Membuat kata yang telah lelah kembali muda?
Rasa rindu yang menjalar halus lewat pori2 kulit itu kini telah menguat dan tumbuh subur, menjadi sebuah dilema yang tak kunjung benar.
Membuat siang terasa buram, membuat malam terasa lama.

Sayang,
Selama ini aku tahu aku mencintaimu
Tapi tak pernah setahu ini kalau aku benar2 terlalu mencintaimu.

Rindu ini bukan dalam diam..
Tapi dia tetap terasa menyiksa
Membuat nafas terasa lebih berat
Membuat indah terasa lebih maya

Sayang,
Kutunggu kau di awal sabtu
Di penghujung bulan layu
Sembari terus berjanji
Takkan pernah membiarkanmu pergi sendiri lagi.

Bagaimana dapat lari
Kalau cuma kau saja yang bermain di ujung mata ini.



riLutasa .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar