Selasa, 13 Juli 2010

Bukan Tentang Dia

(ini bukan tentang dia, ini tentang aku, tentang kamu yang tidak pernah
sempat menjadi kita, jadi berhentilah sejenak bersungut2 tentang dia,
tumpukan saja perhatianmu tentang kita yang tidak pernah benar2 sempat menjadi kita)


Aku tau kamu mencintaiku..

Caramu mati2an mengelak dari semua tuduhan2 seseorang yang kamu sebut dia, tentang kita (yang bahkan ntah pernah ada atau tidak kata kita dalam kamus kehidupan antara kamu dan aku) membuat aku akhirnya mengerti,
betapa sebenarnya perasaanmu sempat mengalir deras ke telaga jiwaku.
Betapa sebenarnya bayang2ku pernah menyiksamu dalam malam2 yang sadis.
Betapa harga dirimu saat itu sempat ku injak2 karena ketidak tahuanku.
Betapa sebenarnya dulu, kalau saja kita mau, kita memang bisa menjadi KITA, bukan kamu dan kehidupanmu, dan aku dan kehidupanku.
dan yang terpenting, betapa sebenarnya perasaan kita pernah sama..

Penahkah kamu dengar? bahwa melupakan seseorang itu adalah hal tersulit yang akan kamu jalani? bahwa semakin kamu berusaha melupakannya kamu semakin akan tersiksa oleh kenyataan yang akan kamu lewati? Proses melupakan itu, cuma akan membuat kamu menjejaki lagi apa yang pernah disebut kita diantara kamu dan aku. Toh kamu harus memilah milih mana yang harus kamu lupakan itu, dan harus membuat kamu menapaki lagi kenangan2 kebersamaan kita? Hi there, kamu bahkan tidak pernah menggantikan dia diposisiku sampai saat ini, kamu hanya mengadjust hati kamu untuk membuat semuanya terlihat baik2 saja..

Ingat suatu hari kamu bilang, kita akan baik2 saja dengan menjadi teman? apa kamu atau saat itu aku mendengarnya begitu? sampai suatu hari aku baru menyadari, bahwa kata2 itu kamu pilih bukan untuk menguatkan aku. Tapi untuk menguatkan diri sendiri. Aku memang terlalu lamban untuk menyadari itu, dan takdir memang terlajur musuan dengan jalan kita. Hingga kita merambati benang lain lagi, tentang kamu dengan hidup kamu, dan aku dengan hidup aku.

Hei kamu. ini semua tentang kita bukan tentang seseorang yang kamu sebut dia. berhentilah meyakinkan diri kamu kalau sudah tidak ada lagi aku padahal saat itu kamu sedang mati2an menepis sosokku di bagian terdalam ingatanmu. karena itu hanya akan melapisi hatinya dengan ketenangan yang sesaat. Karena lapisan yang kau balut di hati dia, terlalu bening untuk dilihat kebenarannya, terlalu tipis untuk tidak segera terkoyak. oleh kenyataan2 lain tentang kita.

Sudahlah kamu. Lepaskan semuanya, stop pretending u re alrite if u re not. cause i already enough tired to kept this secret.

Aku tau kamu mencintaiku..


Dari seorang Aku untuk Kamu


p.s untuk seseorang yng aku dan kamu sebut sebagai dia..
(berhentilah melarangnya menghubungiku,
kalau kau benar2 mencintainya.)


Gambar dari saying images.com


RILUTASA

2 komentar:

  1. "ini tentang aku, tentang kamu yang tidak pernah sempat menjadi kita"

    tau persis gmn rasanya ... :)

    BalasHapus
  2. apalagi sebenarnya aku dan kamu sangat berharap untuk ada dalam "kita" itu :)

    thanks via :)

    BalasHapus