Minggu, 29 Agustus 2010

Bukan Perpisahan.

: Fitma


Ingat bagaimana Tuhan mengirimmu untukku? aku juga tidak ingat persis, tentang pertemuan2 pertama kita, yang jelas kita berasal dari satu negara, ya satu negara, membuat kita merasa dekat satu sama lain. Awalnya aku kira kau hanya akan lalu begitu saja, seperti angin di kala musim hujan yang menyentak sebentar, lalu pergi, tanpa bekas.

Namun waktu selalu punya misteri kan? bagaimana lalu kita mulai di pertemukan di ruang2nya, kau ceritakan semua jalan hidupmu, dan kau sama sekali tidak pernah mengharapkan balasan, untuk aku menceritakan jalan hidupku, membuat aku nyaman mendengarkan semua gerutumu itu, karena aku tak perlu ikut bercerita, ya, itu saja yang aku butuh.

Fitma sayang, kau punya umur yang jauh lebih tua dariku? benarkan? haha, jangan kau sangkal lagi, semua juga sudah tau. Tenang, orang tidak akan pernah mengira kau bohong kalau kau bilang umur mu 22 atau 23, tapi 17? jangan coba2 ya ;p Ingat pertama kali aku melihat kau menangis? hei, kita baru saja kembali dari shalat waktu itu, semestinya hati kita sedang dalam keadaan tenang.. tapi kau malah mati2an menahan tangis karena perasaan. Dari situ aku tau, sebenarnya Tuhan bukan mengirimmu untukku, tapi mengirimku untuk menjagamu.

Kalau nanti kita tak punya jodoh untuk bertemu lagi, ingat lah perbincangan kita di kala petang itu ya Fitma, aku katakan tentang mencintai dengan kesempurnaan. Sempurna itu tepat, tidak kekurangan, apalagi kelebihan. Jangan pernah mencintai seseorang melebihi cintamu pada diri sendiri Fitma, itu hanya akan menyakitimu. Bukankah sesuatu yang berlebihan itu tidak pernah sempurna? begitu juga jangan biarkan pasanganmu mencintaimu melebihi dirinya sendiri, itu akan menyakitinya, dan itu artinya kamu tidak benar2 mencintainya. Cintai dia dengan kesempurnaan fitma. Cinta yang sempurna tidak pernah mengenal kata menyakitkan, dia cuma kenal kata merelakan. Air mata dalam cinta yang sempurna bukan diiringi oleh penyesalan, tapi diiringi oleh kelegaan.

Tenang Fitma, bukan cuma kau yang belajar, aku pun sedang belajar bagaimana mencintai dengan sempurna, rasa sayang memang kadang2 membutakan, kadang2 karena kita terlalu takut mengganggu perasaannya, kita relakan menyimpan pahit yang tidak sengaja tercipta. Tapi jangan sampai membutakan logikamu. haha. aku memang pandai berteori ya.. dan kau selalu pura2 bodoh untuk mendengarkan nasihat dari anak ingusan seperti aku.

Sadar atau tidak kau memang cantik, bukankah semua orang memanggilmu ratu? haha, mereka mungkin akan membuatmu sebal, tapi jujur, panggilan itu cocok buatmu. Kamu terlalu polos, apa yang keluar dari mulutmu terlalu transparan. Aku khawatir kamu akan seterusnya begitu, jangan terlalu simple berfikir untuk mengambil keputusan ya fitma? karena apa yang kamu putuskan hari ini, akan berdampak untuk semua kehidupanmu selanjutnya.

Aduh Fitma, aku khawatir aku akan merindukanmu, merindukan cuap2 sekenanya dari mulutmu, mendegarkan keluhanmu, harapanmu, dan mungkin akan segera merindukan missed call darimu. ingat ya fitma, ini sama sekali bukan perpisahan, karena kita sudah pernah menyatu dalam kenangan.

Terakhir fitma, sebelum keberangkatanmu besok, aku ingin kau tahu, rasa sayangku padamu tanpa garansi seperti yang sering tertera pada barang di toko2. Aku berharap semoga kau akan segera menemukan pelangi di kampung halamanmu, karena hujan sudah cukup lama mengguyur hidupmu. Amin.


ps:
ada saatnya kita merelakan seseorang bukan karena kita berhenti mencintainya,
tapi karena kita tahu dia akan lebih bahagia jika kita melepasnya.
begitu sampai, langsung hubungi aku ya!



btw, stop wasting ur time on people who dont love u :p
RILUTASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar