Senin, 15 Agustus 2011

Dari Adikku Tercinta


Tulisan ini saya dapat dari sini, sebuah hadiah luar biasa indah dari salah seorang adik saya, Fariddy Muhammad, bertajuk untuk kakakku tercinta.

Pernikahan atau perkawinan
Menyibak tabir rahasia
Suami yang menikahimu
tidaklah semulia Muhammad SAW,
tidaklah setaqwa Ibrahim AS,
pun tidak setabah Ayyub AS,
ataupun segagah Musa AS,
apalagi setampan Yusuf AS,
Justru suamimu hanyalah suami akhir zaman
yang punya cita-cita membangun keturunan yang shaleh..

Pernikahan atau perkawinan
Mengajar kita kewajiban bersama.
Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya,
Suami adalah nahkoda kapal, kamu navigatornya.
Suami bagaikan balita yang nakal, kamu adalah penuntun kenakalannya,

Saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singgasananya,
seketika suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya,
seandainya suami masinis yang lancang,
sabarlah memperingatkannya.
Pernikahan atau perkawinan
Menyadarkan akan perlunya iman dan taqwa
Untuk belajar meniti sabar dam ridha Allah Swt.

Karena memiliki suami yang tidak segagah mana.
Justru….
Kamu akan tersentak dari Alpa
Kamu bukanlah khadijah, yang begitu sempurna dalam menjaga,
Pun bukan Hajar, yang begitu setia dalam sengsara,
Cuma wanita akhir zaman
Yang berusaha menjadi sholehah
Amin.




Selamat Menulis Cerita Indah Tentang Kehidupan Melalui Pena Pernikahan.”
Barakallahulaka wa baraka alaika wajama’a baina kuma fii khoir

untuk ayuk luli



Terimakasih sayang,
Dengan cinta yang teramat sangat untukmu,
RILUTASA



2 komentar:

  1. Kak luli, satu keluarga pinter menulis yeh. keturunan penyair mano sih? :)) Subhanallah.

    BalasHapus
  2. makasih dek, hehe.. kakak pun dak nyangko tulisan dy bs sedalem itu, mungkin karena ad penglibatan emosi kan pas bacany, bikin terharu..
    ayo dek semangat nulis jg! ;)

    BalasHapus