Minggu, 15 Agustus 2010

kepada ibu

pertiwi
anak-anak memanggilmu dengan sebutan ibu
diajarkan oleh ibu mereka satu persatu

tapi kini remaja menyadari
sudah 63 tahun Kau berdikari
masih pantaskah Kau dipanggil ibu??

sebab
jantungmu Jakarta sudah tak kuat lagi memompa darah
kakimu Aceh hampir diamputasi oleh gelombang tsunami
paru-paru mu Kalimantan sudah gundul di lahap habis para tuyul

haruskah tiba giliran nanti
kami ajarkan pada anak-anak kami
untuk memanggilmu
nenek pertiwi?


*2006*
*di publish dan di edit 17 agustus 2007*
puisi ini saya dedikasikan untuk ibu saat menginjak usia nabi.

RILUTASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar